ALAT APA SAJA YANG DIBUTUHKAN CRAFTER (FLANEL) PEMULA/NEWBIE?

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Beberapa kali saya mendapat pertanyaan dari teman-teman yang ingin memulai debutnya sebagai crafter, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan. Peralatan tempur untuk menjadi crafter (flanel) itu simpel dan in shaa allah sudah tersedia di rumah. Jadi kita bisa memulai hanya dengan perlengkapan yang sering kita gunakan sehari-hari.

Nah.. berikut ini beberapa perlengkapan dasar yang saya rekomendasikan. 

1. Gunting

Alat pertama yang wajib dimiliki adalah gunting.
A. Gunting biasa merk Dayong
B. Gunting biasa merk S-Front
C. Gunting biasa merk S-Front
D. Gunting biasa
Lihat, semua hanya gunting biasa. Saya sering ditanya, "hasil potongannya polanya bisa rapi,
pakai gunting khusus ya?" Bukan, gunting biasa...cuma saya khususkan untuk memotong kain.

Gunting A dan B adalah gunting yang ujungnya runcing, andalan saya untuk menggunting pola. Bentuknya yang kecil dan ringan, cukup nyaman untuk memotong ribuan potong pola. Dan ujung runcingnya memudahkan saya untuk membuat lubang di kain, tinggal tusuk...beres. Tapi...hal yang paling penting adalah tajamnya awet. Gunting pola B sudah saya pakai sejak tahun 2009, dan sampai sekarang alhamdulillah masih awet tajam.
Gunting C dan D adalah gunting yang saya pakai untuk memotong kain berukuran besar. Gunting-gunting tersebut bukan gunting mahal. Harganya di bawah Rp.30.000-an. Yang membuat tajamnya awet bertahun-tahun karena saya memperlakukannya secara khusus. Gunting kain, ya untuk memotong kain saja. Meskipun untuk memotong kertas tidak akan merusak gunting tersebut, gunting bisa cepat tumpul. Jadi, khususkan pemakaian gunting kain, supaya tajamnya awet sampai bertahun-tahun :)


2. Lem 
Lem yang kita butuhkan ada 2 jenis :
a. Lem all purpose adhesive (lem serba guna),
b. Glue gun (lem tembak/lem lilin).

Lem serbaguna yang sering digunakan para crafter adalah Uhu. Lem-nya bening dan daya rekatnya kuat, tapi butuh beberapa detik hingga mengering dan melekat kuat. Harga cukup terjangkau..sila cek di sini.

Kemasan lem Uhu ada 2 macam, tube dan botol. Isinya sama... Saya suka memakai yang botol, karena lebih mudah mengontrol volume lem yang keluar. Kalau yang tube, sering meleber kebanyakan... Yang kemasan botol memang agak mahal, tapi kalau habis bisa di isi ulang dengan lem tube. Jadi, menurut saya...tak masalah modal beli lem uhu botolan sekali, setelah itu di isi ulang dengan yang tube, jatuhnya lebih hemat ^^

Selain lem Uhu, ada lem Astero. Astero adalah lem serbaguna yang tidak kalah daya rekatnya dengan lem Uhu. Bening tidak berwarna, tapi keringnya lebih lama dibanding lem Uhu. Harga? Jauh lebih murah. Kualitas lem ini bagus meskipun harganya lebih murah, hanya harus lebih sabar menunggu kering. Oh iya, saya juga menggunakan lem Astero untuk mengelem permata di bros. Bros permata kalau jatuh sering mengakibatkan permata-permata imitasinya ikut rontok. Jadi jelek kan karena bolong. Nah... Pernah saya coba mengelem kembali permata-permatanya memakai lem Uhu. Hasilnya buruk. Permatanya jadi kelabu kusam... Sama jeleknya dengan ketika bolong, hahaha. Lalu saya mencoba lem khusus permata. Bentuknya tube, seukuran lem Alteco, tapi harganya hedeeehhh, mahal! Dan...tidak melekat bagus. Masih gampang copot :( Alhamdulillah, saya mendapat info dari teman, memakai lem Astero bisa... Oke, ujicoba di mulai. Saya lem permatanya dan mendiamkannya semalam, paginya saya pakai. Alhamdulillah, emezing! Melekat kuat dan permatanya tetap bening berkilau/tidak buram. Sampai berbulan-bulan kemudian masih awet nempel permatanya ^^

Nah...kalau lem Fox saya gunakan untuk mengelem kertas pola ke kertas karton. Saya lebih suka lem Fox daripada lem kertas. Lem Fox adalah lem putih serbaguna yang menurut kemasannya bisa untuk mengelem kertas, kain, karton, dan kayu. Tapi saya tidak pernah berhasil mengelem kain flanel menggunakan lem ini. Saya lebih sering menggunakan lem Fox sebagai lapisan berbagai kreasi limbah koran/kertas. Kreasi yang sudah jadi, saya lapisi lem Fox supaya smooth and shiny. Harga? Murah meriah. Silakan di coba ^^

Berikutnya adalah glue gun, lem yang femes dikalangan crafter. Glue gun adalah alat tembak lem lilin yang menggunakan daya listrik. Kita bisa menggunakan lem lilin tanpa memakai glue gun, yaitu di bakar memakai api lilin. Tapi hasil lem-nya akan hitam. Kurang sip jadinya, kesannya kotor.

Jadi, seberapa perlunya lem ini? Tergantung barang apa yang kita buat. Kalau kita pembuat bros, boneka flanel, atau kreasi yang harus melekatkan jenis material yang berbeda, kita wajib punya. Peniti bros harus ditempelkan dengan lem lilin. Di jahit benang bisa, tapi lama. Kalau untuk produksi masal...duuh, jahit satu-satu?! Harganya serebuan pula, serius mau melakukannya?!
Boneka flanel, untuk menempelkan anggota tubuhnya (kepala, badan, tangan, kaki), lebih cepat dan kuat menggunakan lem lilin. Di jahit benang bisaaaa... Tapi, ada cara yang lebih efektif, kenapa tidak?! 
Lalu, menempelkan bunga-bunga flanel ke besi, boneka flanel ke pensil, membalut suatu kemasan menggunakan kain flanel...lem Uhu tidak mampu mengatasinya, lem lilin masternya ^^.

Harga glue gun cukup terjangkau. Di bawah Rp.50.000 sudah lumayan. Yang lebih murah lagi juga ada, cumaaa....saya sering mendengar "kisah" glue gun murah yang meletup dan rusak, padahal masih baru. Intinya, kita yang harus jeli memilih glue gun. Tidak harus mahal...tapi berkualitas. Supaya awet dan aman :)


3. Jarum



Naaah...barang sejuta umat ini, bisa dipastikan di setiap rumah ada. Walaupun si pemilik rumah tidak bisa menjahit, tapi biasanya punya jarum, sekalipun hanya sebiji. Berdasarkan pengalaman saya, ukuran jarum berpengaruh  pada kerapihan jahitan tangan. Untuk menjahit kain flanel, jarum yang terlalu besar membuat jahitan feston saya tampak kurang rapi. Saya lebih senang memakai jarum payet no.12 atau jarum jahit biasa yang agak kecil. Kerapihan jahitan feston memang tidak mutlak karena jarumnya, tapi bagi saya...ukuran dan kualitas jarum cukup mempengaruhi ^^


4. Benang 
Tentu saja barang satu ini vital dalam kreasi flanel. Benang favorit crafter flanel adalah benang sulam. Di pasaran, benang sulam tersedia dijual dalam bentuk gulungan dan ikat. 

a. Benang sulam gulung, teskturnya halus, agak tebal, mengkilap, dan agak mudah putus. Tapi cukup kuat kok untuk menjahit feston kain flanel. Pilihan warnanya lumayan banyak. Harga sekitar Rp.2.000-an.
b. Benang sulam ikat, teksturnya hampir seperti benang jahit. Tipis dan tidak mengkilap. Lebih kuat dibanding benang sulam gulung. Harga lebih murah dari benang sulam gulung. 

Benang sulam
Menjahit flanel tidak melulu memakai benang sulam ya... Tidak ada yang mewajibkan menjahit flanel dengan benang sulam. Kita bisa memakai benang apa saja, bahkan benang wool atau benang rajut. Itu semua kembali kepada kenyamanan dan kebutuhan. Tentang benang sudah pernah saya bahas di artikel ini. Saya lebih sering dan lebih nyaman memakai benang jahit biasa, karena selain kuat, pilihan warnanya komplit, harganya lebih murah dari benang sulam. Pilih benang jahit yang tidak terlalu murah. Benang jahit murah biasanya mudah putus dan mudah ruwet karena teksturnya kasar . Tidak ada hal yang lebih mem-bete-kan selain benang kusut dan ruwet ketika sedang asyik menjahit, ya kan?! ^^

Benang jahit Yamalon

5. Alat tulis


a.       Bolpoin hitam/merah
b.      Pensil kapur putih
c.       Pensil
d.      Penggaris
e.      Meteran

Alat tulis ini biasanya kita butuhkan untuk membuat pola. Untuk menggambar pola, saya menggunakan pensil. Menjiplak pola ke kain flanel warna cerah, saya menggunakan bolpoin hitam/merah dan menggunakan pensil kapur putih untuk menjiplak pola di kain flanel warna gelap.


6. Perona pipi boneka


“Pipi bonekanya bisa merah-merah begitu, diberi apa?” Blush on… Serius! Blush on beneran, yang kita pakai untuk dandan. Tapi, saya memakai blush on yang murah. Beli di emperan, Rp.5.000-an kalau tidak salah, sudah bertahun-tahun yang lalu. Atau, manfaatkan saja blush on/eye shadow  yang sudah kadaluwarsa. Selain blush on, kita bisa memakai crayon merah, bolpoin merah, atau spidol merah. Di usek-usek aja di pipinya. Tebal-tipisnya sesuaikan kebutuhan. Silakan latihan di kain flanel sisa. “Harus latihan ya? Cuma usek-usek ini”… Hmmm belum tahu dia, hahaha… Pakai seni juga meskipun cuma usek-usek. Karena kalau tidak, wajah boneka kita bisa menjadi seperti Jengkelin atau kena alergi/iritasi, hehehe. Nyeselnya ngga ketulungan kalo sampai salah memulaskan blush on. Karena akan susah diperbaiki.  Makanya perlu latihan supaya mendapatkan ketebalan dan ukuran yang pas meskipun hanya memulaskan pemerah pipi boneka.

Kalau memakai spidol terlalu tebal dan basah, coba buka dan ambil gabus tintanya. Oleskan di pipi boneka. Hasilnya akan lebih smooth ^^ Yaaah…intinya, silakan bereksperimen memakai alat-alat tersebut :)






ALAT-ALAT TAMBAHAN 

Alat-alat di bawah ini hanya tambahan. Tanpa alat-alat tersebut, teman-teman sudah bisa memulai membuat kreasi flanel. Jadi ini sekedar tambahan pengetahuan saja.  

1. Tang mata ayam

Tang mata ayam buat apa sih? Untuk membuat lubang yang rapi... Ini contohnya.. Bisa diaplikasikan di kertas, bisa di kain.



2. Gunting zig-zag 


3. Gunting gelombang



Gunting zig-zag dan gunting gelombang

Gunting ini tidak wajib, tapi sangat membantu ketika saya kehabisan ide untuk hiasan atau ketika guntingan pola terlihat sangat polos.

Harganya lumayan, tapi masih di bawah Rp.100.000 kok. Kalau ada yang lebih mahal, itu lebih bagus dan mantap pastinya. Gunting ini beda ya dengan gunting zigzag atau gelombang yang di jual di toko-toko ATK. Harganya murah, Rp.12.000/unit. Itu gunting kertas. Tidak bisa untuk menggunting kain.


4. Cutter

Cutter
Saya lebih sering memakai cutter untuk memotong kertas, karton atau kemasan-kemasan daur ulang yang akan saya jadikan sebuah kreasi baru.



Nah... Teman-teman yang ingin menekuni dunia crafter (flanel khususnya), bisa mempersiapkan alat-alat tersebut. Masalah merk, tidak harus sama seperti yang saya contohkan. Silakan mencari bahan/alat sejenis. Yang penting fungsinya sama dan kualitasnya tidak mengecewakan. 


Oh iya, sekalian saya share... Sepele tapi sering ditanyakan. 

Cara meraut pensil kapur

Pensil kapur tidak perlu diraut menggunakan rautan pensil atau silet. Karena material yang membalut batang pensil adalah kertas, bukan kayu. Cukup ditarik benangnya, kertas yang melingkar akan robek. Nah...robek tertasnya sesuai kebutuhan ^^ 
*Untuk meruncingkan ujung pensil agar nyaman dipakai, bisa diraut sedikit menggunakan pisau/cutter/silet






Salam kreatif, 



Komentar

  1. Jadi itu gunanya benang di pensil kapur :3

    BalasHapus
  2. akirnya bangkit dari kemalasan, hahahahaha

    BalasHapus
  3. Sist mau tanyak rata2 oeg pd buat boneka flanel kan ada emblem2 mya gitu atau misal kayak polisi dll kan ada pangkatnya . nah itu pada pakai apa ya ???

    BalasHapus
  4. Sist mau tanyak rata2 oeg pd buat boneka flanel kan ada emblem2 mya gitu atau misal kayak polisi dll kan ada pangkatnya . nah itu pada pakai apa ya ???

    BalasHapus
  5. sis glue gun yang dipake merk apa ya sis? saya bingung milihnya hehe butuh rekomendasi :D Makasiiih sebelumnyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gluegun tidak ada merk khusus. cuma..alat tembaknya beli yang agak mahalan dikit.. kalau yg murahan, cepet rusak. dan lem lilinnya, minta yang kw 1.. :)

      Hapus
  6. Mba NupiNupi,
    kalo belanja peralatan dan bahan craft di Jakarta di manakah?

    BalasHapus
  7. Mba... Gunting gelombang Bs beli dmn ya

    BalasHapus

Posting Komentar