Sebagai manusia, setiap saat kita berpikir. Berpikir macam-macam, ada yang positif, ada yang negatif. Nah, yang paling sering adalah pikiran negatif, sadar atau tidak sadar.
Pikiran negatif itu biasanya berupa prasangka buruk,
kesombongan, dan (paling sering) adalah KELUHAN. Terucap maupun dalam hati.
Kita semua tahu, bahwa hal tersebut buruk. Karena
itu adalah penyakit hati. Yang namanya penyakit itu bahaya kalau dibiarkan.
Tapi sayangnya...kita sering tidak merasa/menyadari, bahwa kita “penyakitan”...
Kita malah “memelihara” dan menyuburkannya. Sampai kemudian harus diobati
oleh-Nya dengan teguran.
Beberapa waktu yang lalu, saya bercerita..bahwa
sekarang saya adalah suster/perawat fulltime
bagi bapak mertua yang sakit kanker nasofaring stadium 4. Ini ternyata bukan
sekedar ujian, tapi juga teguran bagi saya. Selama ini saya memendam banyak
keluhan, yang setiap hari saya gumamkan dalam hati. Dan sekarang...keluhan dan
andai-andai saya, dikabulkan oleh-Nya, dengan cara yang tidak terduga.
Ini daftar keluhan saya :
- Rumah saya adalah sumah kantor. Eh bukan, gudang kantor, hehehehe.... Karena sangat penuh dengan barang-barang dagangan. Saya selalu berpikir, bahwa saya tidak suka rumah saya itu. Sumpek, panas, dan membuat saya capek saja. Setiap hari saya harus jadi OG setelah semua pegawai pulang. Saya sebal dengan rumah saya itu, saya lebih suka dan nyaman di rumah ortu saya yang lega. “Seandainya saya bisa setiap hari di rumah ortu terus, enak pasti..” Dan...Alloh mengijabah.
- Sekarang saya harus di rumah ortu terus, karena perawatan bapak mertua paling efisien di rumah ortu saya.
- Sekarang saya tidak lagi capek jadi OG setiap hari, karena memang saya hanya bisa menengok rumah saya seminggu sekali, itupun hanya sebentar.
- Ternyata, saya sangat merindukan rumah saya itu, rindu sapu, pel, dan tempat sampah di rumah itu. T_____T
2. Hampir setiap hari saya mondar-mandir antarkota,
antarpropinsi untuk belanja atau mengurus toko kerudung. Dalam hati, saya
mengeluh. “Seandainya saya tidak perlu melakukan hal ini.. Saya cukup duduk
manis, semua dikerjakan dan dibereskan oleh pegawai-pegawai saya, pasti asik”. Dan...Alloh
mengijabah.
- Sekarang saya benar-benar hanya duduk manis di rumah, tidak bisa kemana-mana. Semua urusan OS sepenuhnya ditangani pegawai-pegawai saya. Tapi saya “duduk manis” di rumah bukan untuk santai. Saya harus menyiapkan makan, obat, jus, susu, terapi herbal dan keperluan pasien lainnya. Suami saya bekerja di luar kota, ortu saya juga bekerja, saudara semua jauh. Siapa lagi kalau bukan saya?! (alhamdullilah saya jadi pengusaha, kalau PNS atau pegawai kantoran?!)
3. Setiap hari saya ada di luar rumah terus. “Kalau
seperti ini terus, kapan saya bisa mengurus menejemen, membenahi blog,
membenahi aturan-aturan OS yang sudah tidak relevan lagi, dan masalah-masalah
teknis lainnya? Dan ini pun di respon oleh-Nya. Sekarang saya setiap hari hanya
bisa duduk di depan laptop untuk memikirkan masalah-masalah tersebut, sambil
menggodog ramuan herbal.
4. Berat badan saya over 10 kg. Saya ingin kembali
langsing ideal seperti sebelum saya menikah. “Ya Alloh, saya ingin langsing”....
Dan sekarang saya melangsing. Sudah turun 4 kg. Kurang 6 kg lagi, saya mencapai
berat ideal, tanpa olahraga. Hahahahaha. *Ups
Dan masih banyak lagi...
Dalam hati saya menangis. “Ya Alloh, kenapa Engkau
kabulkan/beri solusi semua keluhanku dengan cara seperti ini? Kenapa tidak dengan cara
yang menyenangkan?”.... Hehehehehe. Intinya, selama ini saya KUFUR NIKMAT.
Ini daftar kufur nikmat saya :
- Nikmat waktu yang saya sia-siakan... Suka sekali tidur. Dan CAPEK atau “besok saja” adalah excuse bagi saya.
- Nikmat punya rumah
- Nikmat pekerjaan yang ternyata sangat saya cintai, dan mungkin orang lain inginkan, meskipun melelahkan. Sekarang...setiap saya merasa letih/lelah, saya bersyukur. Karena seharian saya bisa beraktifitas, tidak hanya –harus- tiduran saja.
- Nikmat kebebasan yang tidak saya sadari. Kurang bebas apa, hari ini saya di Jogja, besok sudah ada di Semarang, lusa sudah berangkat ke Jakarta, dst. Sekarang...saya mau ke apotik saja harus menunggu setelah jam makan, dan itupun tidak lama-lama. Karena setiap 1 atau 2 jam, bapak harus meminum jus/susu/obat herbalnya. Kenapa bergantung sekali kepada saya? Karena makan/minumnya lewat sonde (selang di hidung), tidak bisa menelan makanan/minuman.
- Nikmat sehat. Ini yang paling sering kita lupakan. Mengeluh masalah ini-itu. Dari yang penting sampai yang tidak penting sama sekali. Sampai di buat status lagi...(antara mengeluh atau sebenarnya pamer, saya tidak tahu). Sekarang....saya sangat bersyukur. Saya bisa menghirup udara gratis lewat hidung saya dengan normal. Karena di depan saya, ada manusia yang bernafas harus lewat lubang buatan di tenggorokannya (trakeostomi). Sekarang....saya makan lauk tempe saja sudah membuat saya hampir menangis bahagia. Karena saya bisa mengunyah dan menelan makanan dengan nyaman, bisa merasakan gurihnya,dan tanpa rasa sakit. Sekarang...setiap pergi keluar, saya bersyukur sekali, bisa kesana-kemari dengan tubuh saya yang sehat ini.
Teman-teman crafter,
apapun hal yang tidak kalian sukai, tapi setiap hari harus kalian hadapi,
cobalah untuk sedikit demi sedikit melihat sisi positifnya. Sehingga kita bisa
mulai menyukai dan kemudian mensyukurinya. Jangan sampai kita menyadari bahwa
sesungguhnya itu adalah sebuah nikmat, tapi sudah terlambat. Karena Dia
terlanjur mencabutnya dari hidup kita. Hal-hal sepele/sekecil apapun, cobalah
untuk merenunginya terlebih dahulu, sebelum kita mengeluhkannya dan apalagi
membesar-besarkan ketidakterimaan kita terhadap hal yang tidak kita sukai itu.
- Tentang pelanggan yang rewel/rese, alhamdulillah yah, kita punya pelanggan. Dan kalau mau menstatistik, pelanggan yang baik pasti lebih banyak daripada pelanggan yang rewel
- Tentang rasa capek, bahkan sampai ingin muntah, karena orderan menumpuk dan kita belum punya asisten. Alhamdulillah, banjir order. Belum punya asisten karena memang belum waktunya (Ingat, Alloh selalu tepat waktu dan memberikan yang terbaik)
- Tentang kreasi (yang menurut kita paling keren dan itu adalah ide orisinil kita) di contek oleh crafter lain. Alhamdulillah, berarti kreasi kita memang bagus. Ayo cari ide lain lagi... Kalau di contek lagi? Ya cari ide dan buat yang lain lagi. Kita tidak rugi apa-apa kok, yang ada malah tambah pinter/kreatif.
- Tentang pelanggan yang tanya-tanya terus, tapi tidak belanja. Alhamdulillah, kita punya usaha, ada pelanggan, ada yang tertarik (meskipun tidak beli). Kalau anda merasa rugi karena hal itu, tidak usah buka usaha. Jadi tidak akan ada pelanggan yang tanya-tanya, apalagi hit and run.
- Tentang pesaing, yang menurut kita lebih bagus/mengancam popularitas kita/meniru ide kita.... Hari gini masih meributkan hal seperti itu? Sudah kuno! Persaingan itu wajar, bahkan di segala bidang kehidupan, harus ada persaingan..supaya kita selalu move on.Alhamdulillah, ada pesaing...kita harus belajar lebih banyak lagi, kita harus lebih inovatif, dan kita harus lebih lainnya lagi.
- Ingin belajar membuat kreasi flanel dan memulai usahanya, tapi tidak punya dana cukup. Ini sepatutnya tidak dikeluhkan, tapi di cari solusinya. Mulailah belajar... Tidak punya uang? Mulailah dari yang gratis. Malas? Ya sudah..tidur saja.
Sesungguhnya, keluhan-keluhan kita itu hanyalah
menunjukkan betapa malas/enggannya kita untuk bergerak... Itu saja.
Semoga sedikit pengalaman saya ini bisa membakar
kembali semangat teman-teman, dan mulai untuk selalu mensyukuri nikmat-Nya yang
ternyata berlimpah. Saya juga minta doa dari teman-teman, supaya kami bisa
melalui ujian ini dengan baik. Terimakasih.
Salam,
Mbak prapti Subhaanallah.ternyata saya juga banyak mengeluh
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi pengalaman yang sangat bermanfaat ^_^
Semoga mba selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk semua ujianNya.
BalasHapusSalut mba bacanya...Terima kasih mba sudah mengingatkan lewat tulisan ini :)
Semangat!!!
Astaghfirullah.. Selama ini aku banyak ngeluh ttg kerjaan (bahkan ngeluhnya ke Mb Prapti langsung -__-'). Trm ksh Mba sudah mengingatkan. Yg paling jleb itu kata: "Jangan sampai kita menyadari bahwa sesungguhnya itu adalah sebuah nikmat, tapi sudah terlambat. Karena Dia terlanjur mencabutnya dari hidup kita.". Beneran kena banget ke aku. Smangatterus ya, Mb. Mengurus Bpk Mertua jadi ladang amal Mba Prapti, jarang lho ada mantu baik hati begini :')
BalasHapusNB: Mba, re-invite bbm plis.. BBku abis hang, diservice dan hilanglah smua data..
Subhanallah, baca postingan mbak Prapti ini, saya jadi sadar, kadang saya mengeluh kalo udah buntet kehabisan ide, atau pelanggan yg jengkelin, belajar bikin yg baru gajadi-jadi.. Terima kasih mba telah mengingatkan kita semua, khususnya SAYA sendiri . . :)
BalasHapussubhanallah sudah mengingatkan saya T.T
BalasHapusTrimakasih atas sharenya, pengalaman ini sama sy alami, yuk kita mulai merubahnya sedikit demi sedikit sblm terlambat
BalasHapuswah betul banget mb Prapti. Saya sudah menamengi dr dr keluh kesah, karena hal it mrpk satu bentuk ketidaksabaran. Tiap kali rasa super capek melanda saat ngerjain kerjaan rumah yg seabrek, plus mood yg kadang ga on plus emosi ke anak2, sebelum banyak berkeluh kesah di hati saya mewanti2 diri untuk bersyukur,,,,alhamdulillah repot2 gn msh berstatus full time mom, coba kalo sambil kerja d luar rumah wah pasti serasa kiamat. Bukankah pinginnya jd IRT terus, sudah dikabulkan msh aj ngeluh.....
BalasHapuswah betul banget mb Prapti. Saya sudah menamengi dr dr keluh kesah, karena hal it mrpk satu bentuk ketidaksabaran. Tiap kali rasa super capek melanda saat ngerjain kerjaan rumah yg seabrek, plus mood yg kadang ga on plus emosi ke anak2, sebelum banyak berkeluh kesah di hati saya mewanti2 diri untuk bersyukur,,,,alhamdulillah repot2 gn msh berstatus full time mom, coba kalo sambil kerja d luar rumah wah pasti serasa kiamat. Bukankah pinginnya jd IRT terus, sudah dikabulkan msh aj ngeluh.....
BalasHapuskeren, mba!
BalasHapusTetap semangat ya... :D
Liha : Hahahaha, iya...itu nanti baru kerasa nikmatnya kalo sdh dijauhkan dr nikmat tsb... Hati-hati ^^
BalasHapusNatasia Budhi : komentar dan dukungan teman-teman sll memberikan smangat baru bagi saya. terimakasih mb Natasia ^^d *hug
Wah mba prapti salut baca2 tulisan mba,,mudah2an saya bisa seperti mba khususnya dalam menghadapi costumer yg hit n run :)
BalasHapusMbak nupi kog ceritanya sama kayak saya ya,,,,rit satu anak, dan fulltime jaga mama mertua yang gagal ginjal. Dan mencoba mulai buka usaha flanel, karna saya tidak boleh suami kerja kantoran. Semua tawaran kerja dgn posisi mapan,,,,saya tolak semua.....mudah mudahan, ada hikmahnya. Makasih mbak nupi,,,postingannya bikin saya jadi semangat.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmelica : siip... sudah ada niat, pasti bisa ^^d
BalasHapusnanarahayu : mari kita saling menyemangati mba ^^
makasih untuk sharingnya, sangat bermanfaat dan semoga tetap semangat..
BalasHapuswah berarti saya isinya cuma mengeluh aja ni mba....semoga bisa belajar untuk berubah menjadi lebih baik ah....
BalasHapus