Alhamdulillah… Nupi-Nupi Giveaway 2012 telah sukses terselenggara. Terimakasih kepada teman-teman semua, yang mau meluangkan waktu dan biaya untuk mengikuti giveaway ini secara sukarela, meskipun tahu…hadiah yang saya sediakan hanya sedikit, hehehe ^^v Tujuan diadakan GA ini adalah ucapan terimakasih kepada pelanggan setia Nupi-nupi, kepada teman-teman yang meskipun jauh dan belum pernah bertemu, selalu memperhatikan dan memberikan support kepada Nupi-nupi. Banyak pengertian dan kemakluman yang Nupi-nupi dapatkan dari para pelanggan. Hal itu sering membuat saya, selaku satu-satunya ‘pelaksana’ OS, merasa terharu dan sangat terbantu. Hehehee, lebay ya?... Tapi serius, ketika ada pelanggan yang saya kecewakan, beliau bisa memaklumi dan ‘esoknya’ tidak kapok untuk belanja lagi…hal berharga apalagi selain hal itu?! Meskipun tidak semua pelanggan/teman bisa menikmati gift ‘ucapan terimakasih’ saya (karena jumlahnya terbatas), tapi saya berusaha untuk memberikan ucapan terimakasih dalam bentuk lain, yaitu hal-hal yang diinginkan sebagian besar pelanggan (peningkatan kualitas pelayanan, kualitas barang, kemudahan, dll). Untuk itu, GA ini sekaligus saya jadikan ajang instropeksi diri dan resolusi di tahun 2012 ini. Semoga, teman-teman tidak akan pernah bosan untuk memperhatikan dan menyuport Nupi-nupi ^^
Para pemenang Nupi-Nupi Giveaway 2012 (blog) dan (facebook) :
1. Voucher belanja Rp. 100.000 & kain flanel motif Bunda Atha Aini
1. Voucher belanja Rp. 100.000 & kain flanel motif Bunda Atha Aini
2. Voucher belanja Rp.50.000 & kain flanel motif Annisa Deni Istina Chachuu
3. Paket belajar femmy lengkap Perni...kunik Fitrisiwi's Shop dan Aizyah Cute (via blog)
3. Paket belajar femmy lengkap Perni...kunik Fitrisiwi's Shop dan Aizyah Cute (via blog)
Resume hasil GA adalah sebagai berikut:
- Partisipan GA di FB dan Pages Paket Belajar Flanel sebanyak 132 orang, partisipan GA di blog kreasinupi sebanyak 18 orang. Pendapat mereka mewakili 0,02% dari 5.000 teman PBF. Jumlah yang masih terlalu kecil untuk menyimpulkan hasil yang akurat. Tapi, pendapat teman-teman ini tetap saya jadikan ‘acuan’ untuk lebih memperbaiki kualitas Nupi-nupi.
- Garis besar masukan dan kritik teman-teman.
98% pelanggan dan calon pelanggan yang mengikuti GA Nupi-Nupi 2012 berpendapat bahwa harga paket belajar mahal. 2%-nya menganggap harga paket belajar reasonable, yaitu nilainya setara dengan apa yang kami berikan. ‘Master’ saya mengatakan, mahal itu relatif, tapi murah itu mutlak. Tidak paham? Sama! ^^v
Dalam proses pembuatan paket belajar flanel (pbf), tahap yang sering membuat saya pusing adalah menentukan harga. Bahkan ketika sedang merencanakan pembuatan pbf baru, saya sudah ‘mengkhawatirkan’ harganya (tema belum dapat, tapi sudah ‘dipusingkan’ harganya). Karena saya pribadi juga seorang pelanggan, yang selalu mengingkan harga termurah dengan kualitas terbaik. Jadi saya selalu menimbang rasa dahulu sebelum menentukan harga. Jika saya di posisi calon pelanggan PBF bagaimana^^
Harga tidak hanya sebatas material yang terlihat. Harga juga termasuk jasa atas proses pembuatan pbf yang tidak sebentar. Tentu saya menghitungnya, karena tenaga, waktu, dan pikiran yang saya curahkan ini juga butuh dihargai. Dan hal itu adalah modal dasar saya. Selama ini, saya memberikan harga senilai dengan barang yang anda dapatkan. Karena saya tidak mau repot untuk mengira-ira harganya. Itu lebih sulit bagi saya. Saya sangat memahami, jika ada pelanggan yang mengatakan harga pbf itu mahal. Karena, berapapun saya memberikan harga, pelanggan akan tetap menginginkan harga yang lebih rendah lagi. Dan itu manusiawi :)
Tapi, jika saya menurunkan harga…nilai dan kualitas yang pelanggan dapatkan juga turun. Dan saya tidak bisa melakukan hal itu… Ada yang menyarankan untuk membuat paket versi ekonomis, kualitas bahannya yang kw 2 atau kw 3. Itu tidak akan berpengaruh signifikan. Karena, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, harga tidak semata untuk material yang pelanggan dapatkan, tapi juga jasa. Saya sangat menyadari, tidak semua pelanggan bisa menjangkau harga pbf karena berbagai kondisi. Di dalam hati, saya sangat ingin memberikan jalan keluar untuk masalah ini. Yang pasti bukan dengan menurunkan harga, karena hal itu mengharuskan saya menurunkan kualitas juga. Dan itu tidak sesuai dengan konsep maupun visi misi PBF. Perlu saya jelaskan, bahwa selama ini sering terjadi kenaikan harga bahan. Selain sungkan, saya juga tidak suka menaikkan harga. Karena saya juga tidak suka jika akan berbelanja, harga ternyata naik. Maka saya menetapkan harga flat selama saya masih bisa mendapatkan sedikit keuntungan. Seperti harga pbf dan bahan-bahan…saya tidak pernah menaikkan harganya, meskipun ketika saya berbelanja, harganya naik. Kenaikan harga hanya saya bebankan untuk pbf-pbf baru. Bahan-bahan pbf baru harganya mengikuti harga beli bahan baku yang terbaru. Maka, tidak heran jika harga pbf baru berbeda dengan harga pbf lama, meskipun jika dilihat jenis kreasinya hampir serupa (selain faktor jasa). Penjelasan ini tidak bermaksud untuk membantah masukan/keluhan teman-teman. Saya hanya ingin menjelaskan situasinya. Saya tetap akan menindaklanjuti masukan tentang harga ini untuk memperoleh jalan keluar terbaik bagi kita semua (win-win solution)
2. PBF lambat respon/respon minta dipercepat
Jalur komunikasi saya dan pelanggan ada 3, yaitu facebook , pesan singkat/sms, dan e-mail. Tapi yang sering digunakan hanya 2 jalur, yaitu melalui facebook dan sms. Perlu diketahui, kondisi mengharuskan saya untuk selalu mobile. Hidup saya lebih banyak dijalanan, pembalap. Entah berbelanja ,mengirim paket atau keluar kota untuk mengurus toko online/offline saya lainnya. Seperti halnya owner-owner indie craft dan os lainnya, semua saya kerjakan sendiri. Mulai dari hunting bahan hingga pengiriman paket. Satu vs banyak…jadinya lambat respon. Kenapa tidak merekrut karyawan? Bukan tidak, tapi belum dapat. Kenapa tidak merekrut karyawan temporer? Sudah! Dan saya sangat terbantu, tapi ternyata hal itu belum cukup. Saya harus mempunyai karyawan tetap. Tapi saya selalu berusaha untuk segera merespon jika ada kesempatan. Maka, ada pelanggan yang mengatakan..respon kami cepat. Tapi ada juga mengatakan…respon kami lambat. Dan untuk hal ini, jalur komunikasi saya ke semua pelanggan hanya melalui facebook. Karena sms tidak seperti bbm, ada statusnya...yang otomatis bisa terbaca dan diketahui oleh semua teman. Jadi, sementara ini saya hanya bisa memberikan informasi kepada teman-teman...jika sms/inbox anda lambat respon, silakan melihat status terbaru PBF. Melalui status itu saya akan menginformasikan kondisi ter-update PBF. Kesimpulannya, jika sms teman-teman belum saya balas…itu bukan –tidak- saya balas. Saya sedang di jalan atau situasi yang tidak memungkinkan untuk segera membalas. Doakan saya segera mendapat karyawan tetap yang amanah ya…agar pelayanan PBF meningkat ^^
3. Tambah jadwal pengiriman paket
PBF menetapkan jadwal pengiriman paket seminggu 2x, yaitu selasa dan jumat. Teman-teman memberi masukan, jadwal pengiriman paket di tambah. Saya bisa memahami, pelanggan ingin barang yang di order, begitu lunas, langsung dikirim dan segera sampai. Saya pun sebenarnya menginginkan hal itu. Tapi saat ini, kondisi saya tidak memungkinkan untuk merealisasikan hal itu. Pertama, domisili saya di Sukoharjo. Untuk menekan ongkos kirim yang harus ditanggung pelanggan, saya mengirim paket langsung ke kantor pusat jasa kurir di Solo. Karena ongkos kirim dari Sukoharjo jauh berbeda/lebih mahal. Bisa dipastikan, waktu yang saya butuhkan 1,5 jam pergi pulang naik motor (lancar). Jika hujan/macet, bisa 2 jam. Jika setiap hari hal itu saya lakukan, dan hanya mengantar 1 atau 2 paket, sangat tidak efektif, baik tenaga maupun waktu. Kedua, dalam satu minggu saya sudah mempunyai jadwal tetap untuk menyelesaikan semua tugas-tugas saya. Hari rabu dan kamis adalah jadwal belanja bahan/hunting bahan request pelanggan dan keluar kota untuk mengurus toko kerudung offline/online. Huntingoutline postingan baru untuk blog, menyelesaikan proyek pbf atau memotret dan mengedit foto-foto pada hari senin. Terakhir, sabtu-minggu PBF offline/tutup, family time. Seperti halnya pegawai, saya juga butuh istirahat, memperhatikan dan menyediakan waktu untuk untuk keluarga dan bersosialisasi dengan teman/tetangga. Apalagi saya dan suami longdistance. Kami hanya bertemu seminggu sekali. Offline di kedua hari itu menjadi mutlak bagi saya atau akan ‘di demo’ keluarga dan suami ^^v bahan sering saya lakukan hingga ke luar kota Solo, jadi bisa seharian. Hari senin, adalah ‘hari konsentrasi penuh’. Saya membuat
4. Barang tercecer/tertukar
Jujur hal ini sering terjadi. Selain merugikan pelanggan, saya sendiri juga rugi. Karena harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengirim ulang atau memberikan bonus sebagai pengobat kecewa kepada pelanggan sebagai konsekuensi. Setelah saya analisa, ada dua hal yang membuat saya sering melakukan kesalahan.
a. Pelanggan berulangkali meralat daftar belanja. Saya secara pribadi bisa memahami dan memaklumi jika pelanggan meralat daftar belanjanya. Karena memang ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika belanja online. Dan saya juga mengijinkan/tidak masalah jika pelanggan ingin meralat daftar belanjanya. Hanya saja, hal itu berisiko…saya lupa mencatat/tercecer. Maka saya sarankan,usahakan daftar belanja sudah ‘fix’ ketika dikirimkan kepada saya :)
b. Checker hanya saya sendiri. Meskipun saya selalu mengecek kembali isi paket-paket sebelum dikirim, minimal 2x, tapi tetap saja…kadang masih ada yang salah. Pengecekan barang memang sebaiknya dilakukan minimal oleh 2 orang, agar lebih akurat. Masalahnya sama…belum punya asisten. Tapi, Alhamdulillah…sekarang masalah seperti ini sudah sangat jarang terjadi. Belajar dari pengalaman yang telah lalu, saya sudah menerapkan sistem tertentu untuk meminimalisir terjadinya barang tercecer/tertukar. Meskipun belum 100% berhasil. Yang pasti, PBF tidak akan berhenti melakukan peningkatan :))
5. Paket lama sampai
Hal seperti ini tentunya relatif. Kota tujuan masing-masing paket berbeda. Maka, ada beberapa pelanggan yang mengatakan cepat sampai, ada pula yang mengatakan lama sampai. Tidak hanya itu, kadang-kadang jasa kurir overload…paket yang dikirim banyak sekali. Padahal harus di antar satu-satu. Otomatis hal itu menyebabkan paket terlambat sampai. Atau, bisa juga karena sistem antaran terjadwal yang ditetapkan jasa kurir. Hal ini biasanya untuk wilayah-wilayah pelosok. Paketnya sudah sampai ke kota kabupaten, tapi ditimbun dulu sampai banyak/menunggu jadwal, baru di antar ke wilayah tersebut. Hal itulah yang menyebabkan paket terlambat di terima pelanggan. Tapi, pada intinya…paket yang cepat sampai prosentasenya lebih besar daripada paket yang terlambat sampai :)
6. Sering offline
Offline yang dimaksud di sini saya belum paham, apakah online chat atau offline karena toko tutup sementara waktu. Kedua hal itu bisa saya jelaskan.
- Saya memang selalu sengaja unvisible/ offline chat. Kenapa? Tanpa bermaksud riya’…jika saya online, ‘serbuan’ dari teman-teman yang ingin mengajak ngobrol/bertanya..tidak bisa saya hindari. Tanpa online chat, jika saya tidak membatasi waktu untuk merespon komentar dan inbox, bisa seharian saya ‘fesbukan’. Pernah saya coba, dari jam enam pagi, hingga ba’da isya, saya masih ‘harus’ di depan komputer. Dan itu berarti, pekerjaan saya banyak yang terbengkelai, karena sekali lagi…saya masih bekerja sendiri. Hal itu wajar, jika sebagian besar pelanggan PBF ingin ngobrol dan bertanya, karena separuh dari bentuk pelayanan Nupi-nupi adalah 'konsultasi gratis' mengenai kreasi flanel dan bahan-bahannya. Sebenarnya saya sangat menginginkan, tugas saya hanya online, menjadi admin secara fulltime. Sehingga bisa chatting dengan pelanggan, langsung merespon komentar/pertanyaan dan inbox. Tapi hal itu harus menunggu saya memiliki ‘kaki-tangan’ lain :) Doakan ya… ^^ Jadi, sementara ini, silakan manfaatkan jalur komunikasi yang saya sediakan, yaitu pages/fb dan sms.
- Lalu, tentang offline/libur 1 hari atau beberapa hari. Konsep dasar bisnis saya ini adalah sampingan. Prioritas utama saya adalah keluarga, dan tugas utama saya sebagai ibu rumah tangga. Jika suatu ketika, ada keperluan keluarga yang harus saya laksanakan…tentu, saya harus memilih prioritas dan kewajiban utama saya, yaitu keluarga dan onlineshop tutup sementara. Atau, jadwal rutin PBF…sabtu-minggu (long weekend) offline/tutup. HP saya matikan. Selain saya butuh istirahat, itu juga demi menjalankan kewajiban utama saya sebagai istri dan ibu rumahtangga. Saya sangat paham, sabtu-minggu biasanya menjadi kesempatan bagi teman-teman untuk menjalankan hobi/mempraktekkan paket-paket belajar setelah 5 hari kerja/sekolah. Karena itu, biasanya di hari-hari tersebut, banyak teman yang sms untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami dalam tutorial. Tapi, saya tetap harus menjaga keseimbangan antara ‘bisnis’ dan keluarga saya. Saya menyediakan waktu dari senin-jumat untuk profesional melayani pelanggan, dan sabtu-minggu untuk melayani keluarga. Saya kira itu sudah cukup adil (untuk sementara waktu ini) ^^
7. Tidak lagi menjual barang jadi, menolak orderan barang jadi/souvenir, dan mengenai lempar order.
Tidak menjual barang jadi sudah menjadi keputusan saya, ketika saya merasakan efek negatifnya terhadap keluarga saya. Suami sering protes, karena saya lembur terus, saya juga jatuh sakit karena terlalu capek, dan…saya hanya suka menciptakan kreasi-kreasi baru. Lagipula, hal ini berkaitan dengan komitmen saya untuk fokus kepada paket belajar flanel. Kenapa saya tidak melempar order kepada teman lain? Sebelumnya saya mohon maaf jika kata-kata saya kurang berkenan. Pelanggan yang mau memesan barang kita, biasanya karena tertarik/suka dengan hasil tangan kita. Apakah anda, sebagai pelanggan mau..jika memesan suatu produk, dan crafter bersedia membuatkan, lalu…ketika barang sampai ke tangan anda, ternyata berbeda hasilnya? Apakah anda akan merasa senang? Atau biasa-biasa saja? Kita semua tahu, hasil ‘sentuhan’ tangan masing-masing crafter Dan, akan sulit bagi kita untuk memantau dan menyamakan standar kualitasnya jika jaraknya berjauhan. Jika ada yang mengatakan..ini bisa menjadi ajang bagi-bagi rejeki, saya lebih cenderung untuk mempertahankan pandangan saya, bahwa saya tidak ingin memberikan hal yang berbeda kepada pelanggan. Karena pelanggan pasti tahu dan inginnya…barang jadi sesuai dengan gambar yang dia lihat. Jika kreasi itu dibuat oleh crafter lain, pasti akan berbeda hasilnya. Lagipula, saya membagikan rejeki melalui hal lain (rejeki tidak harus berupa uang/barang), yaitu membagikan pengetahuan dan pengalaman saya…agar teman-teman lain tidak perlu mengalami kegagalan seperti yang saya alami, berani memulai usaha dan lebih mudah untuk menjalani usahanya. Bukan saya tidak setuju/menyalahkan ‘bagi-bagi rejeki’ dalam hal ini. Itu bagus kok. Tapi…saya mempunyai prinsip lain tentang hal itu. Mungkin ada yang berpendapat prinsip saya terlalu lebay… Silakan. Tapi saya tetap pada pendirian, saya tidak ingin memberikan hasil yang yang berbeda kepada pelanggan. Itu saja :) tidak ada satupun yang sama. Dan itu juga berhubungan dengan selera masing-masing pelanggan yang juga unik.
8. Kualitas printout tutorial kurang bagus, mudah luntur dan saran untuk dicetak dipercetakan.
Saya menggunakan kertas A4 80gsm untuk mencetak tutorial. Memang, beberapa kali saya mendapat masukan dari pelanggan, agar menggunakan kertas yang lebih bagus dan awet, sehingga tinta tidak mudah luntur, dan kalau perlu di jilid. Itu masukan yang sangat bagus dan sedang saya pertimbangkan. Karena hal itu tidak mudah direalisasikan, sebab…akan berdampak langsung terhadap harga jual. Untuk saat ini saja, 98% partisipan Nupi-Nupi GA mengeluhkan tentang harga. Saya membutuhkan waktu untuk memikirkan dan mencari cara agar kualitas printout bagus/awet, tapi tidak membuat harga pbf meroket. Ada masukan mengenai hal ini? :)
Mengenai mencetak tutorial di percetakan, itu sudah saya pikirkan sejak lama. Sejak saya mulai kerepotan menangani permintaan pbf yang masuk dan tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi tutorial. Hal yang paling maksimal yang bisa saya lakukan adalah menambah jumlah printer. Dan itu pun ternyata masih belum efektif, karena operatornya saya sendiri. Padahal saya juga harus menyelesaikan hal lain. Saya berpikir untuk ‘mendelegasikan’ tugas ini ke percetakan. Tetapi, ada 2 hal yang membuat saya sampai sekarang tidak bisa melakukan hal itu.
- Pihak percetakan mensyaratkan,1 tutorial di cetak minimal 1000 set. Karena biaya pembuatan film’nya mahal. Jadi, jika jumlahnya kurang dari 1000 set, biaya produksi mereka tidak ‘nutup’, orang jawa bilang ‘ora cucuk’. Nah, keuangan ‘perusahaan’ saya belum mampu untuk mengeluarkan biaya sebesar itu.
- Tutorial-tutorial saya belum dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta. Jadi tidak ada jaminan/perlindungan hukum jika tutorial saya ‘di ambil’ oleh oknum dari percetakan.
Perkembangan terakhir dan solusi sementara, ‘percetakan’ di handle oleh keluarga, tapi masih tetap dengan kualitas kertas seperti biasanya. Setidaknya, saya bisa mengikuti kecepatan permintaan pelanggan terlebih dahulu. Peningkatan kualitas cetakan akan terus saya usahakan, karena tutorial adalah hal pokok dalam pbf.
9. Bahan hanya untuk 1x praktek
Konsep dasar paket belajar flanel adalah kursus jarak jauh. Konsep tersebut saya padukan dengan diy kit (do it yourself) atau membuat sendiri. Selain alasan efisiensi, hal tersebut juga berhubungan langsung dengan harga jual pbf. Padahal, saya selalu ‘menjaga’ agar pelanggan hanya membayar ‘yang perlu-perlu saja’, dan secara tidak langsung membangun jiwa ‘memberdayakan’ apa saja yang ada di sekeliling kita tanpa harus membeli. Dengan keterbatasan bahan tersebut, jika pembeli ingin membuat lagi kreasi itu…saya berharap, dia akan berpikir untuk mencari jalan keluarnya. Maka, kadang-kadang memang saya dapatkan, pelanggan yang kehabisan bahan tapi masih penasaran dan ingin membuat lagi, dia memodifikasinya/menggunakan material lain. Berarti saya sudah berhasil ‘memancingnya’ untuk berpikir kreatif. Jadi, sebenarnya ada maksud tersembunyi…kenapa saya hanya memberikan bahan hanya untuk 1x praktek. Bukan sekedar memudahkan anda untuk belajar…tapi juga memancing jiwa kreatif, yang saya yakin ada di setiap orang ^^
10. Paket tidak ada lem
Masukan ini akan saya realisasikan di peluncuran pbf-pbf baru berikutnya. Pbf akan saya lengkapi dengan jarum dan lem uhu kecil. Jadi, pelanggan hanya cukup menyediakan gunting saja.
11. Harga paket hemat softcopy (via e-mail) sama dengan harga paket hemat hardcopy.
Ukuran file pbf lumayan besar meskipun sudah saya compress. Otomatis hal itu membuat proses pengiriman file juga agak lama. Biaya internet saya jadikan pengganti biaya cetak tutorialnya. Saya harap ini sudah cukup jelas :)
12. Membuat kursus offline
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, jadwal ‘kerja’ saya saat ini tidak memungkinkan jika membuka kursus offline.
13. Setiap bulan mengeluarkan paket baru
Penjadwalan rutin peluncuran pbf baru sedang saya rancang. Tapi tidak bisa 1 bulan sekali, karena…rata-rata proses pembuatan 1 pbf membutuhkan waktu minimal 1 bulan. Di mulai dari riset, merancang desain, percobaan, dan terakhir..pembuatan tutorial. Pembuatan tutorial juga memerlukan banyak waktu, minimal 1 minggu, terutama jika kreasinya banyak/agak rumit. Karena saya juga harus memikirkan dan mencari kata-kata yang tepat, supaya benar-benar mudah dipahami pembaca.
14. Melayani grosiran, koleksi bahan dilengkapi
Hal ini secara tegas saya katakan tidak bisa. Seperti ulasan saya dalam artikel tentang fokus, saya harus komitmen untuk memegang teguh konsep usaha saya, yaitu paket belajar flanel. Fokus usaha saya adalah paket belajar flanel. Bahan-bahan itu hanya penunjang, selain karena saya juga membutuhkan, juga untuk sedikit memudahkan pelanggan. Jika saya sedikit membelokkan pikiran saya ke hal lain, membuka grosir bahan misalnya, saya yakin pbf akan melemah. Karena tingkat fokus saya kurang bagus jika harus meng-handle beberapa pekerjaan sekaligus. Jadi, mohon dimaklumi untuk hal yang satu ini =)
15. Barang kadang kosong
Hal ini wajar. Barang kosong bukan karena saya malas belanja. Tapi memang tidak ada dari ‘sono’-nya. Saya tidak segan-segan berbelanja/hunting ke luar kota untuk mencari item yang di kota saya kosong, jika itu memang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan.
16. Membuat buku
Ini menjadi keinginan besar saya di tahun ini, semoga bisa terwujud ^^
17. Paket khusus pola
Kalau paket khusus pola, saya tidak menyediakan. Tapi, jika ada pelanggan yang hanya ingin membeli pola, saya perbolehkan. Sejak awal, hal itu sudah sering terjadi. Saya juga sudah mempunyai pricelist harga pola. Hanya jika pelanggan bertanya, saya memberikan pricelist-nya. Kenapa tidak saya umum-kan, bahwa saya juga menjual polanya saja? Karena hal ini berkaitan dengan tutorial. Beberapa pelanggan mungkin membayangkan, bahwa dia akan bisa/paham hanya dengan membeli pola-nya saja. Tapi ketika praktek, dia bingung. Pasti akan bertanya kepada saya tentang cara-cara yang seharusnya itu hanya saya berikan di tutorial. Pelanggan bisa mengetahui ilmu/cara tersebut hanya jika membeli tutorialnya. Jika saya beritahukan hal itu, tentu tidak fair dong ya, dengan pelanggan lain yang sudah ‘bersusah-payah’ membeli tutorial saya. Sementara, dia ‘hanya’ cukup membeli pola dan bertanya kepada saya ‘apa rahasianya’… Saya berharap, alasan “kan hanya sedikit rahasia yang ingin saya ketahui, masak tidak boleh sih mb…” atau “saya hanya mampu membeli pola-polanya saja”…itu tidak menjadikan saya berlaku kurang adil terhadap pelanggan lain. Karena saya juga sudah menyediakan yang tidak berbayar, dan semua saya ‘buka’ secara gamblang di sana. Hal yang wajar jika saya memberikan batasan, antara yang saya komersilkan, dan yang saya bagikan gratis. Semoga teman-teman bisa memahami :)
18. Diskon
Saya kurang suka tawar-menawar. Saya juga menginginkan proses transaksi yang praktis dan efisien. Jadi, saya membuat harga net untuk semua produk. Saya sudah memepetkan semua harga, agar saya tidak perlu lagi ‘diribetkan’ dengan perhitungan-perhitungan diskon. Diskon ada, tapi dengan jumlah belanja tertentu.
19. Menyertakan contoh hasil jadi dalam setiap paket belajar
Mohon maaf, hal itu tidak bisa saya realisasikan. Selain menyita banyak waktu, juga mengakibatkan harga pbf naik. Jadi, saya berusaha sejelas dan sedetail mungkin menunjukkan gambar-gambarnya dalam tutorial, agar…tanpa contoh barang jadi, pembeli bisa memahami selayaknya meilhat contohnya secara langsung :)
Komentar
Posting Komentar