TENTANG FOKUS


Hai… Sudah lama saya tidak menulis sesuatu. Rasanya ‘seret’ dan ‘macet’... Begini nih kalau otak lama tidak di asah, hehehehe.

Teman-teman tahu...satu kata sederhana yang dulu sering saya sepelekan, tapi ternyata itu benar-benar mujarab jika dipraktekkan? Yaitu FOKUS. Saya sering membaca buku atau browsing artikel-artikel yang mengupas tentang rahasia sukses bisnis/belajar sesuatu. Dan kata FOKUS, hampir selalu ada/disampaikan oleh beliau-beliau yang sukses. Saya bosan, selalu menemukan kata FOKUS di setiap buku, artikel/tips sukses bisnis, dan tidak percaya dengan kekuatan FOKUS tersebut. Bagi saya itu omdo…omong doang, omkos..omong kosong. Tapi sekarang…saya justru selalu menyampaikan ke semua orang, jika ingin berhasil...FOKUSlah! 

Definisi fokus yang saya dapatkan dari www.artikata.com adalah memusatkan (perhatian, pembicaraan, pandangan, sasaran, dsb). atau, bahasa ringannya, menujukan seluruh perhatian kepada sesuatu dan mengabaikan hal lain.

Pembahasan mengenai fokus bisa sangat luas.  Supaya tidak melebar, pembahasan tentang fokus ini saya 'fokus'kan ke bisnis kerajinan flanel, dan lebih 'fokus' lagi...mengenai fokus produk/menentukan produk apa yang akan kita buat dan jual.
Ada beberapa pertanyaan mengenai fokus produk, yaitu :
1.      Kenapa harus fokus?
2.      Cara agar kita selalu fokus/tidak mudah tergoda
3.      Cara untuk menentukan produk yang akan kita fokuskan

Kita mulai pertanyaan pertama, kenapa harus fokus? Apa pentingnya fokus? Bukankah lebih keren kalau serba bisa, serba ada, lomagada..lo mau apa gua ada?! Maaf sebelumnya, bukan bermaksud menentang prinsip tersebut, ini hanya sebatas memberikan pandangan lain kepada teman-teman.
-     Serba bisa, tentu sangat bagus...saya ingin bisa seperti itu. Bisa membuat segala macam kerajinan. 
-      Serba ada, saya juga sangat ingin bisa seperti itu...barang dagangan saya lengkap.
-    Lomagada... Apalagi yang paling disukai pembeli/pelanggan, selain toko yang lengkap?! Pelanggan tentu merasa betah berlama-lama di 'toko lomagada' kita. Dan itu sering menjadi ‘tuntutan’ para calon pelanggan, “lengkapi barang-barang di toko”. Karena, kadang-kadang calon pelanggan tidak jadi belanja karena menilai barang-barang yang kita tawarkan kurang lengkap.
*toko = onlineshop
Tapi...bagaimana jika kemampuan dana, modal, tenaga, pikiran, ide kita terbatas?! Atau, kita termasuk golongan orang yang tingkat fokusnya ‘rendah’?! Tentu...jalan satu-satunya adalah fokus (pada satu bidang). Sebenarnya, tanpa keterbatasan tersebut...saya sarankan kita menghindari fokus ke berbagai bidang secara bersamaan. Mungkin hasilnya lumayan, tapi tidak akan pernah lebih bagus kalau dibandingkan dengan jika kita fokus ^^v

Setiap orang mempunyai kekuatan fokus yang berbeda. Ada yang memiliki tingkat fokus tinggi, sehingga bisa menangani banyak pekerjaan dalam satu waktu. Tapi ada juga, yang hanya bisa fokus pada satu pekerjaan. Kalau harus mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu, berantakan. Seperti saya. Saya tidak bisa fokus jika harus menyelesaikan banyak hal sekaligus, karena pasti hanya akan berantakan atau macet total. Sebaliknya, jika saya fokus mengerjakan satu pekerjaan, hasilnya bisa sangat luar biasa (yaaa…agak di lebai-in dikit laaah)
Contohnya sekarang ini. Saya harus fokus ketika sedang membuat draft postingan baru untuk blog/dokumen flanelQta. Jika saya barengi dengan nonton tv, mendengarkan radio atau musik favorit sekalipun, pikiran saya buyar. Malah jadi bengong dan kertas tetap kosong.

Kembali ke pertanyaan awal, kenapa harus fokus? (Sekali lagi saya ingatkan, pembahasan ini mengenai fokus produk kreasi flanel ya…)
a.    Ide
Pernahkah teman-teman bertanya, apa fokus usaha Paket Belajar Flanel (Nupi-Nupi)? Kerajinan flanel? Bahan kerajinan? Kursus kerajinan? Semua benar, tapi belum sepenuhnya tepat. Fokus usaha Nupi-Nupi adalah paket belajar/diy kit. Lalu, kenapa menjual bahan-bahan juga? Karena bahan-bahan tersebut adalah pendukung yang relevan dan penting. Sebenarnya ada banyak hal yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman, kenapa saya hanya fokus ke paket belajar, sehingga menolak orderan barang jadi/souvenir, tidak melempar order ke crafter lain, belum menerima kursus secara langsung/offline, tidak melengkapi bahan-bahan kerajinan yang saya tawarkan, dan lain-lain. Ini karena saya harus fokus jika ingin menghasilkan paket-paket belajar yang orisinil dan unik. Seperti yang telah saya jelaskan di atas, bahwa saya tipe orang yang hanya bisa fokus pada satu pekerjaan. Jika pekerjaan itu diselingi atau dibarengi pekerjaan lain, bubar! Dan membuat desain baru yang unik, bagi saya adalah pekerjaan berat..otak saya agak lemot (kata suami saya ^^), kalau tidak benar-benar fokus dan diperas…nol. Dan menurut saya, secara umum…ide brilian hanya akan muncul jika kita fokus. Para penemu besar dalam sejarah…bisa menemukan hal-hal menakjubkan, yang bahkan sampai ribuan tahun kemudian, prinsip-prinsip penemuan mereka masih dimanfaatkan, dan kadang-kadang kita tidak habis pikir…apa jadinya kita tanpa hasil penemuan tersebut. Tidak diragukan lagi, sebuah pemiikiran besar dan fokus pada gagasan tunggal-lah yang membuat mereka menjadi penemu terbesar dalam sejarah. Intinya, mereka bisa menemukan hal besar karena fokus. Saat ini, kita tidak dituntut untuk menemukan ide sebesar para penemu tersebut. Kita hanya perlu menggali kreativitas supaya bisa menemukan desain/ide unik kreasi flanel. Jika teman-teman sudah memutuskan untuk fokus menekuni kerajinan flanel, coba lebih difokuskan lagi…produk apa yang akan kita jadikan spesialisasi? Boneka? Felt cake? Gantungan kunci? Bros? Kenapa ‘harus’ lebih spesifik lagi? Karena ide-ide unik itu akan muncul jika kita memikirnya secara spesifik juga. Logikanya, jika kita memusatkan perhatian untuk memikirkan 1 jenis kreasi saja, pasti hasilnya lebih maksimal daripada jika kita mencurahkan setengah atau seperempat atau bahkan seperdelapan perhatian kita akibat harus memikirkan banyak ide untuk kreasi lainnya. Dengan fokus, pikiran lebih enteng dan terarah :)
b.   Modal
Keterbatasan modal sering menjadi/dijadikan penghalang untuk memulai usaha,  terutama bagi pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Yang sering dijadikan alasan adalah nominalnya. “Saya ingin memulai usaha, tapi modal saya sangat kecil…maklum, masih pelajar/mahasiswa/ibu rumah tangga”. Sebenarnya, dengan modal yang kecil kita bisa tetap bisa ‘bergerak’ leluasa, asal kita pandai mengelolanya. Bagaimana caranya? Fokus produk. Dengan fokus produk, otomatis bahan baku yang harus kita beli item-nya sedikit dan kita bisa memaksimalkan jumlahnya. Contoh : saya fokus memproduksi kreasi gantungan kunci dari kain flanel. Modal saya Rp.100.000. Bahan baku pokok yang harus saya beli adalah gantungan kunci, kain flanel, benang, dakron, dan aneka manik-manik. Uang saya cukup untuk membeli gantungan kunci 1 gross, dakron 1 kg, benang 1 lusin dan masih sisa banyak untuk membeli manik-manik. Berbeda jika saya tidak fokus produk. Saya membuat semuanya. Boneka, tempat tisu kue, gantungan kunci, magnet kulkas, dompet, dsb. Uang Rp.100.000 tidak akan cukup untuk membeli semua bahan baku aneka kreasi tersebut. Misal cukup, jumlahnya sedikit. Gantungan kunci 1 lusin, dakron ½ kg, kotak tempat tisu 2 pc, magnet kulkas 1 lusin, resleting 6 pc. Padahal membeli dalam jumlah sedikit harganya lebih mahal dibanding membeli dalam jumlah banyak.  Belum lagi, biasanya kita ‘kalap’ saat berbelanja bahan-bahan kerajinan. Semua ingin di beli…tanpa peduli tingkat kepentingan bahan tersebut. Akhirnya jenis belanjaan kita meluas, uang modal berceceran keman-mana. Nah, dengan fokus produk, kita bisa mengontrol diri ketika berbelanja bahan baku. Sehingga, modal kecil kita pun tepat sasaran ketika dibelanjakan. Jumlahnya kecil, tapi efektif dan efisien
c.    Menjadi spesialis
Menjadi spesialis mungkin bukan tujuan awal kita untuk fokus produk. Tapi, hal ini bisa menjadi bonus pencapaian. Ada banyak keuntungan jika kita fokus, salah satunya adalah ‘otomatis ahli’. Bagaimana tidak, setiap hari kita berkutat dengan hal yang sama. Ilmu yang kita update juga tentang hal yang sama… Lama-lama kita menjadi ahli tanpa kita sadari. Dengan sendirinya, para calon pelanggan akan melihat hal itu, mengakuinya dan secara sukarela memberikan gelar ‘sang ahli’ kepada kita. Dari sini akan banyak kemudahan yang bisa kita dapatkan, salah satunya adalah mudah mendapat pelanggan :)
d.      Pelanggan
Berdasarkan pengamatan saya, teman-teman crafter yang fokus produk tidak pernah sepi orderan. Mereka juga tidak perlu susah-susah berburu pelanggan, pelangganlah yang memburu mereka, hingga rela antri lama. Karena, kecenderungan pelanggan adalah mencari ‘ahlinya’ daripada yang serba bisa tapi biasa-biasa saja. Maka tidak heran, jika sudah memakai embel-embel ‘spesialis’, daya jualnya lebih tinggi di banding karya serupa yang di buat oleh ‘bukan spesialis’. Dan hal ini juga mempengaruhi sugesti calon pelanggan =)
e.   Menemukan banyak hal menarik
Kita akan menemukan banyak hal menarik ketika fokus. Perjalanan usaha menjadi tidak membosankan dan penuh tantangan/challenge. Hal ini bukan semata karena semakin banyak orderan. Lebih dari itu! Saya merasa, semakin fokus…semakin banyak hal yang ingin saya wujudkan. Contohnya, saya fokus pada paket belajar/diy kit. Setiap hari saya selalu berpikir untuk terus meningkatkan kualitas paket belajar saya. Yang tadinya hanya saya bungkus plastik bening biasa, saya ingin kemasan lebih bagus dan berdayaguna. Memakai map plastik/kertas yang disablon logo Nupi-Nupi misalnya. Atau meningkatkan kualitas cetakan tutorial agar lebih awet tapi harga tetap terjangkau, dan masih banyak lagi.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara agar kita selalu fokus. Konsisten untuk fokus bukanlah perkara mudah. Butuh komitmen dan keberanian. Karena pasti akan ada godaan untuk ‘pindah haluan’ atau setidaknya belok sedikit dari komitmen awal. Sebenarnya bukan sebuah kesalahan, ketika kita ingin pindah haluan, menekuni jenis produk lain/ kerajinan lain/bisnis lain. Tapi…ketika hal itu kita lakukan setelah separuh jalan, akan ada banyak hal yang terbuang. Bahan, waktu, modal, dan reputasi yang sudah mulai terbangun.  Memang, tidak ada hal yang sia-sia dalam hidup ini. Semua pasti ada hikmahnya. Hanya saja…kita telah memperlambat waktu untuk mencapai kesuksesan.
Apa saja yang bisa membuat kita tetap fokus?
a.    Punya tujuan
Pada saat memutuskan untuk memulai bisnis kreasi flanel, teman-teman sudah mempunyai tujuan? Visi-misi? Kalau belum, silakan segera menentukan tujuan dari bisnis anda. Meskipun kecil-kecilan, sambilan, iseng-iseng… Kenapa? Karena tanpa tujuan, kita tidak akan berhasil secara gemilang. Bagaimana dengan pendapat ‘mengikuti kemana arus mengalir’? Kemungkinan kita berhasil. Kita akan berhasil sampai muara…lalu mengalir hanyut entah kemana. Bisa terhempas ke bibir pantai, bisa juga terkatung-katung di tengah laut, atau…jika beruntung, hanyut dan terdampar di pulau harta karun (yeeeyyy). Memiliki tujuan dan tidak memiliki tujuan, sama-sama menghadapi dua kemungkinan. Yaitu kemungkinan berhasil dan kemungkinan gagal. Yang membedakan adalah besarnya kemungkinan tersebut. Jika kita mempunyai tujuan jelas, kemungkinan berhasil lebih besar di banding kemungkinan gagal. 70:30 misalnya, atau 10:90….
Sedangkan, jika tidak mempunyai tujuan, kemungkinan berhasil dan kemungkinan gagalnya bisa 50:50, atau bahkan 20:80. Saya sendiri sudah merasakan…memulai usaha tanpa tujuan. Semua saya buat dan semua saja jual tanpa tujuan jelas (sekedar menambah uang saku). Gonta-ganti merek, gonta-ganti jenis produk, gonta-ganti blog…sering saya lakukan. Karena saya tidak tahu, tujuan usaha saya apa, tujuan membuat blog apa. Semua yang saya buat biasa-biasa saja, ide-ide kreasi saya biasa-biasa saja (bahkan cenderung follower). Semua mengalir, tidak terkonsep dan tidak tahu akan kemana. Akhirnya, hasil yang saya capai flat, saya bosan sendiri dan sempat berhenti. Jika kita sudah menetapkan tujuan, otomatis kita akan fokus. Karena, ketika kita tergoda untuk ‘belok’, tujuan bisa menjadi pengingat.

b.   Selalu mengingatkan diri sendiri, ketika kita tidak konsisten fokus, akan semakin lama tujuan kita tercapai. Hal ini selalu saya lakukan ketika ada pelanggan yang ‘meminta’ agar melengkapi bahan-bahan kerajinan yang saya tawarkan. Dalam hati, saya juga menginginkan hal itu. Saya tidak tega dan sangat ingin membantu ketika ada calon pelanggan yang mencari dan menanyakan suatu bahan, tapi saya tidak menyediakan. Bisa saja saya menyediakan, tapi jika dipikirkan kembali, bahan itu tidak relevan dengan kerajinan flanel. Aneka bahan untuk membuat bros, anting dan kalung misalnya. Itu kan jenis kerajinan lain. Padahal konsep awal saya adalah menyediakan bahan-bahan yang hanya berhubungan dengan kerajinan flanel. Dan itupun tidak saya lengkapi, karena tujuan utama saya, fokus produk saya adalah paket belajar. Jika saya ‘menuruti’ saran teman-teman untuk melengkapi bahan-bahan yang saya jual, saya yakin…perlahan tapi pasti, fokus dan tujuan saya akan bergeser, menjadi OS bahan-bahan kerajinan, dan paket belajar tidak akan berkembang. Sekarang saja, saya sudah mulai merasakan…ide-ide dan kesempatan saya untuk bereksperimen menciptakan kreasi baru banyak tergusur dengan kegiatan belanja bahan, packing, dan melayani calon pembeli. Dan teman-teman juga tahu kan, lama tidak keluar paket belajar baru...karena membuat paket belajar memang harus dalam kondisi longgar dan pikiran fokus. Sedangkan saat ini pikiran saya terbelah kemana-mana :) Saya tidak sedang mengeluh, hanya memberi contoh nyata, agak belok dikiiit aja…efeknya sudah sangat terasa ^^

Nah…yang terakhir, cara untuk menentukan produk yang akan kita fokuskan. Ada 3 hal yang bisa kita jadikan ‘alat penentu’, yaitu :
1.    Kenali diri
Kenali diri ini berkaitan dengan kreasi flanel apa yang paling suka anda buat. Mba Rosa A.I.X Felt Craft paling suka membuat baju-baju boneka. Beliau tidak suka membuat badan bonekanya, hanya suka moment membuat baju dan memodifikasinya. Maka, beliau memutuskan untuk fokus ke pembuatan boneka. Dan itu pun yang tingginya 30 cm, tidak mau kalau bonekanya hanya berukuran 15 cm, apalagi mini. Kenapa? Karena akan susah mengexplorasi model bajunya.  Teman-teman bisa melihat di album A.I.X Felt Craft, baju-baju bonekanya unik dan chic. Tidak seperti baju boneka-boneka saya, modelnya konvensional dan begitu-begitu saja ^^v
Nah, coba dipikirkan…teman-teman paling suka, paling semangat, paling greget kalau membuat kreasi apa. Atau, dari sekian banyak kreasi yang sering teman-teman buat, kreasi apa yang paling bagus hasilnya. Kan ada tuh, yang kalau membuat boneka jelek, tapi kalau membuat felt cake, sangat bagus. Hal seperti itu juga bisa dijadikan pertimbangan :)
2.    Kenali kebutuhan pasar
Ternyata, teman-teman suka membuat semuanya, alias masih bingung. Belum tahu apa yang paling disukai untuk dibuat. Kita bisa melakukan riset kecil terhadap kebutuhan pasar. Dulu saya juga bingung, belum tahu apa yang menjadi kreasi favorit saya. Akhirnya saya melihat, bahwa kebutuhan pasar terhadap aneka topping sangat besar. Barangnya kecil, tapi ribet membuatnya. Jadi banyak orang yang malas membuatnya sendiri. Dan benar, saya kebanjiran order ^^v   Kira-kira, apalagi ya kreasi yang potensial di pasaran? Silakan lakukan riset sendiri… :)
3.    Jadikan kesulitan sebagai peluang
Ketika saya masih belajar membuat kreasi flanel, saya mencari tempat kursus flanel kesana-kemari. Tapi waktu itu belum ada yang membuka kursus flanel, misal ada…jauhhh. Di Jakarta, sedangkan posisi saya di solo. Bete dan sedikit putus asa, karena tidak menemukan yang saya butuhkan. Karena pengalaman itulah, saya memikirkan konsep kursus jarak jauh membuat kreasi flanel. Jadi, siapapun dan dimanapun bisa belajar, tanpa perlu memikirkan jarak :)
Kesulitan memang ‘selalu’ membuat kita susah, dan kadang frustasi. Tapi, kalau kita berpikir positif dan jeli …setiap kesulitan itu sebenarnya selalu membawa kesempatan, selalu ada celah. Contoh : kasus flanel motif. Dulu, flanel motif adanya hanya impor. Jumlah sangat terbatas dan harganya mahal. Banyak crafter yang ngebet, tapi kesulitan untuk memilikinya, termasuk saya. Teman crafter lain melihat hal ini sebagai peluang. Mereka mencoba membuat desain motif sendiri dan menyablon-nya. Whalaa… Jadilah sekarang ini marak kain flanel motif lokal ^^d

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Ini adalah artikel terberat saya. Membuat outline dan draft-nya selama 2 minggu. Ini mungkin karena saya sudah lama tidak menulis dan pikiran sedang terbelah ke beberapa hal. Nah..satu lagi contoh hasil pekerjaan dari pikiran yang semrawut, hahahhahaha. Mohon dimaklumi jika tulisan kali ini agak berantakan ^^v *pusing

Komentar

  1. wah artikelnya emang berat hihi..kebayang deh sama aku ketika dirimu bikin draftnya :)
    aku juga lagi nyari fokus nih..
    Sukses yaa...

    BalasHapus
  2. mbak boleh di link blognya dengan AIX FELT CRAFT kunjungi http://aixfeltcraft.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. masukan yang baik mba bagi pemula (malahan belum pamula juga ya.. saya belum ada apa-apanya ) seperti saya (masih blajar di dunia craft heheh) :D Semamgat buat tutorial trs ya mba.. biar saya cobain di rumah (mski bahannya seketemu hwhwaaaa).. tp yg mudah-mudah key ;)

    Terus berkarya... Semangat!!

    BalasHapus
  4. mbak, ijin share ke temen-temen kantor ya...

    BalasHapus
  5. assalamuallaikum mbk prapti..
    salam kenal yha ^^
    flanelnya lucu.lucu bgt mbak ..
    jd nambh ilmu n motivasi dh stlah menjlajahi blogx mb prapti :)

    sukses dh bwt mbk prapti ^^

    BalasHapus
  6. Nitha : wa,alaikumussalamwrwb... alhamdulillah. ditunggu mampirnya lagi ^^

    BalasHapus

Posting Komentar