Senangnya... Begitu menghirup udara kampung halaman, dan tahu bahwa saya akan selamanya tinggal di sini....
Senangnya... Truk barang akhirnya datang...setelah 2 hari ditunggu-tunggu...
Tapi... Beberapa barang rusak! Terutama lemari-lemari partikel. Yang paling parah adalah lemari pakaian. Kesalahan yang kami lakukan adalah mengisi lemari-lemari kosong tersebut dengan kardus-kardus. Tanpa di isi barang saja ada kemungkinan rusak karena terguncang-guncang di jalan. Apalagi mengisinya dengan kardus-kardus yang berat. Jadi ini sebagai pengalaman...teman-teman yang sering pindah rumah alias masih kontraktor, jika lemari-lemari anda adalah partikel/bukan kayu, jangan di isi barang-barang berat. Bisa jebol sampai di tempat tujuan.
Nah...lemari pakaian ini rusak parah, kalau mau diperbaiki, harus di bongkar (menurut saya tidak efisien). Padahal beratnya minta ampun. Udah gitu, menuh-menuhin tempat lagi. Akhirnya saya membuat ketetapan, bongkar! Singkirkan! (karena melihatnya membuat saya empet)
Tapi ibu tidak bosan-bosan mencegah niat saya. "Jangan dibuang...itu jerih payah suamimu. Sayang... Pasti masih bisa digunakan."
Sedangkan pikiran saya, "O yeah?! Aduh, barang rusak sebesar ini buat apa?!" Misal mau di isi pakaian juga malah kotor, karena setiap di buka tutup pintunya, remah-remah partikelnya pada rontok! Dan rencananya kan tempat itu akan dijadikan 'gudang bahan-bahan'.
Hingga berhari-hari...berminggu-minggu...flanel dkk masih di kardus, lemari rusak masih di tempat yang sama.
Kalau begini terus, kapan beresnya?? Lalu, saya coba untuk membuka-buka lemari tersebut. Didalamnya terlihat ruang-ruang kosong seperti rak kayu kotak-kotak milik saya... "Hmmm...not so bad"
Saya lap bersih semua sisi lemari tersebut (Meskipun tidak akan pernah bersih, karena setelah di tutup pintunya, lalu di buka, dalamnya sudah kotor lagi)
Bahan-bahan kerajinan mulai saya tata sesuai kategori. Dan... Wow!! Semuanya bisa tersimpan rapi didalamnya. Sangat pas dengan kebutuhan saya (irit lagi). Padahal, kemairn-kemarin saya mencari-cari rak multifungsi yang sesuai dengan kebutuhan, tapi nihil. Perkataan ortu memang benar... ^^d
Saya jadi ingat, bahwa Alloh SWT tidak akan selalu memenuhi apa yang kita inginkan, tapi Dia akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Subhanallah...(Tapi saya masih sering kuatir, lemari ini akan rubuh....hihihi)
Sedangkan pikiran saya, "O yeah?! Aduh, barang rusak sebesar ini buat apa?!" Misal mau di isi pakaian juga malah kotor, karena setiap di buka tutup pintunya, remah-remah partikelnya pada rontok! Dan rencananya kan tempat itu akan dijadikan 'gudang bahan-bahan'.
Hingga berhari-hari...berminggu-minggu...flanel dkk masih di kardus, lemari rusak masih di tempat yang sama.
Kalau begini terus, kapan beresnya?? Lalu, saya coba untuk membuka-buka lemari tersebut. Didalamnya terlihat ruang-ruang kosong seperti rak kayu kotak-kotak milik saya... "Hmmm...not so bad"
Saya lap bersih semua sisi lemari tersebut (Meskipun tidak akan pernah bersih, karena setelah di tutup pintunya, lalu di buka, dalamnya sudah kotor lagi)
Bahan-bahan kerajinan mulai saya tata sesuai kategori. Dan... Wow!! Semuanya bisa tersimpan rapi didalamnya. Sangat pas dengan kebutuhan saya (irit lagi). Padahal, kemairn-kemarin saya mencari-cari rak multifungsi yang sesuai dengan kebutuhan, tapi nihil. Perkataan ortu memang benar... ^^d
Saya jadi ingat, bahwa Alloh SWT tidak akan selalu memenuhi apa yang kita inginkan, tapi Dia akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Subhanallah...(Tapi saya masih sering kuatir, lemari ini akan rubuh....hihihi)
 |
| Pintunya tidak bisa ditutup dengan benar |
 |
| Bawah rusak, harus di ganjal. |
 |
| Pas untuk menimpan bahan-bahan |
 |
| Add caption |
Wah, ada hikmahnya. Oke juga tuh, mba. slain bisa dimanfaatin, si bahan-bahan jadi lebih rapi alias ga bikin ruangan ruwet.hahay
BalasHapusninay : kalo kmu maen kesini, lbh longgaran nih.. bnyak jajanan yg lewat jg...hahaha.. ayo, kpn kesini?? moga2 ketrima kerja di solo..huehehee..
BalasHapus