BERKREASI TANPA BATAS


Hai teman-teman crafter…..

Apa hambatan yang sering teman-teman hadapi ketika membuat kreasi flanel?
-          - Tidak punya alat ?
-          - Bahan-bahan terbatas ?
-          - Sama sekali tidak tahu harus mulai dari mana alias blank alias newbi di bidang ini…
-          - Bahan dan alat ada….tapi males ? inginnya ‘cliing…’ apa yang ada di pikiran kita langsung jadi… hahahaha, sekolah dulu ke Hogwarts…berteman dengan Harry Potter.

Dulu…saya memulai usaha ini hanya dengan modal Rp.12.000 dan nol ilmu. Saya beli 6 lembar kain flanel di Gramedia, @ Rp. 2.000 dan sebuah gantungan kunci dari flanel yang di belikan teman di pasar kaget Manahan (untuk di contek cara jahitnya). Waktu itu belum marak e-book flanel seperti sekarang,. Jangankan e-book, buku ketrampilan lokal juga baru ada satu, Eka Yunita… Otomatis, ide-ide juga masih jadul dan terbatas... Jadi, sumber ide saya cuma dari internet. Googling gambar-gambar kreasi flanel. Tapi tetap…jaman dulu kreasi flanel belum semenarik/seheboh sekarang. Ilmu nggak punya…duit juga terbatas. Maklum…mahasiswa. Suatu saat, saya lihat buku-buku import Ondori di Gramedia. Waaww…bagus-bagus banget kreasi flanelnya. Tapi langsung down….beli buku satu, bisa nggak makan satu bulan (harganya setara dengan uang saku saya sebulan).  Haduuuh….

Karena tidak mampu beli buku Ondori, terpaksa browsing lagi. Tapi, kreasinya itu-ituuu mulu, satu sama lain hampir mirip. Saya ingin yang lucu-lucu, imut-imut…dan beda dengan yang ada di pasaran (internet), seperti kreasi yang saya lihat di buku-buku Ondori itu.
Ya sudah, satu-satunya jalan supaya kreasinya lain dari yang lain…gambar sendiri! Ide gambar dari mana? Dari loose leaf yang bergambar kartun. Jadi kalau kuliah tuh setengahnya sambil hunting loose leaf teman-teman, di contek gambar-gambarnya…bikin pola sendiri (Jangan tanya hasilnya. Tapi hal itu ternyata menjadi modal dasar ‘kebisaan’ saya menciptakan kreasi flanel sendiri ----- keterbatasan membawa berkah)

Masalah ide kreasi sudah teratasi. Sekarang alat-alat. Modal alat yang mampu saya beli hanya benang, jarum, gunting dan lem. Ya sudah…itu yang saya gunakan secara maksimal. Ingin membeli alat-alat lain, misalnya gunting zig-zag. Tapi karena mahal, tahan dulu (Akhirnya saya mendapatkan gunting zig-zag tersebut gratis. Waktu ultah di kado gunting tersebut oleh calon suami,hehehe)

Di rumah, saya banyak menemukan bahan-bahan ketrampilan. Karena ibu saya sering mengisi acara ketrampilan PKK. Seperti renda, kancing, pita, benang wol. Setiap melihat bahan yang nganggur atau ada barang-barang bekas yang unik, menarik, dan sayang untuk di buang…., saya sering bertanya, ‘bagusnya untuk membuat apa ya bahan ini?’……

Pikiran saya, ‘ini barang harus kepake, apapun yang terjadi!’.  Begituu terus…setiap melihat bahan sepele yang menggeletak. Alhamdulillah, karena dorongan pikiran itulah, jadi muncul ide-ide yang relevan dengan bahan nganggur tersebut. Contohnya adalah renda katun. Barangnya sudah ada, tapi belum tau mau dimanfaatkan untuk apa. Akhirnya terciptalah boneka pengantin. Yang bahan utamanya adalah kain flanel dan renda katun. Lalu, kain flanel motif. Dulu saya kesulitan untuk mendapatkan kain flanel bermotif. Tapi ngebeet banget ingin punya, karena melihat kreasi-kreasi flanel orang luar di internet yang menggunakan flanel motif, terutama boneka. Bajunya menggunakan flanel motif. Tanya sana-sini sudah, googling sudah…… Tapi belum ada titik terang. Waktu itu saya punya kain spunbond aneka motif. Saya beli bukan karena butuh, tapi karena motifnya bagus, harganya sangat murah dan yakin, suatu saat pasti terpakai. Keyakinan saya terbukti…. Kain spunbond itu menjadi alternatif pengganti kain flanel motif. Meskipun tidak maksimal…karena tekstur kainnya beda. Jadi hanya bisa menggantikan fungsi flanel motif untuk kasus-kasus tertentu saja. Misalnya, untuk baju boneka. Ini contohnya

.
Nah, kebiasaan untuk ‘memaksakan kehendak’…bahwa bahan ini harus berguna, menjadikan saya lebih kritis untuk menciptakan kreasi baru tanpa terhambat oleh keterbatasan bahan. Adanya apa, itu yang saya jadikan! Orang lain memakai flanel motif, saya memakai kain spunbond. Orang lain memakai benang wool untuk rambut, saya pakai pita. Orang lain memakai kawat bulu, saya pakai kain flanel. Orang lain memakai gunting zigzag, saya pakai gunting biasa tapi di beri renda….. 

Nah, bagi teman-teman yang terbatas bahan-bahannya…entah karena tinggal di daerah pelosok atau dananya minim, jangan ‘berduka’ atau patah semangat karena bahan-bahan yang dimiliki tidak lengkap. Tidak punya bahan A…padahal ingin sekali membuat kreasi B yang idealnya/dicontohkan di tutorial memakai bahan A. Cobalah untuk selalu berpikir ‘saya tidak punya bahan A, tapi adanya bahan C, D….bagaimana caranya supaya saya bisa membuat kreasi B dengan bahan C dan D yang saya miliki ini?!’… Pikiran-pikiran seperti ini akan memicu kita menjadi semakin kreatif dan bebas. Bebas dari keterbatasan yang kita buat sendiri. Betul? 

Karena itu, bagi teman-teman yang sudah membeli paket DIY saya….jangan pernah ragu untuk mengganti material sesuai dengan yang anda miliki. Tutorial saya hanyalah pondasi dasar, selebihnya terserah anda. Tidak punya/sulit mendapatkan pita motif kotak seperti yang saya contohkan di tutorial, ganti dengan serbet makan…di potong panjang-panjang, boleh! Tidak punya tinta timbul warna putih, ganti dengan tipex, beres! Malas menjahit manik hitam di topping kiwi, gambari saja pakai spidol hitam/bolpen, selesai! Di dunia craft, tidak ada rumus baku seperti ilmu eksak. Semuanya sah! Semuanya boleh! So… jadikan keterbatasan itu untuk mengasah kreatifitas kita =))

Adanya apa, jadikan saja!
-Nupi Nupi-

Komentar

  1. heheheh...jadi inget jaman2 baru mulai.
    dulu juga cuma modal beberapa kain, benang, jarum. dan krn keterbatasan fasilitas dan bahan, mau gak mau harus improvisasi.. tapi dari sini kan mulainya kreativitas? :)

    BalasHapus
  2. betul mb.linda!... keterbatasan itulah yang mengantarkan kita smp ke titik yg skr ini... :D

    BalasHapus
  3. seperti saya kemarin, Mbak.
    menjahit mawar berkali-kali malah jadi kecombrang. akhirnya, saya pakai lem utk buat mawar dari paket DIY yang saya beli dari Mbak. meski belum rapi, minimal bukan kecombrang lagi :)

    BalasHapus
  4. kbetulan saya Newbie mba :D
    umur saya masih 12 tahun lg , tQ 4 info^^

    BalasHapus
  5. mbak...mw tanya..klo beli spunbond yang motifnya unik atau cantik2 itu dimana ya? thx jawabannya :)

    BalasHapus
  6. mbak...mw tanya: beli spunbond yang motifnya unik atau cantik itu dmana y? thx jawabannya :)

    BalasHapus
  7. silakan ke FB Paket Belajar Flanel, atau ke paketbelajarflanel.blogspot.com
    http://paketbelajarflanel.blogspot.com/search/label/spunbond

    BalasHapus
  8. sangat kreatif n inovatif tanpa harus terbatasi dgn bahan2 yg ga ada, bravo deh

    BalasHapus

Posting Komentar