OOh NO! FOTO KREASIKU DI COPAZ....


Perkembangan jaman selalu memunculkan tren baru. Salah satunya adalah tren Online Shop (OS). Sekarang siapa saja bisa membangun OS (termasuk saya…hehehe). Berawal dari hobi membuat aneka kreasi dari kain flanel, saya belajar memasarkannya lewat internet. Karena ternyata lebih mudah, murah dan luas jangkauannya.
Tapi, tak ada usaha tanpa risiko. Kreasi-kreasi saya (maksudnya fotonya) dibajak orang yang tidak bertanggungjawab. Itulah tren tandingan online shop, budaya meng-copaz foto orang lain, kemudian di klaim sebagai karya sendiri. Kalau di copaz hanya untuk referensi pribadi sih saya pikir tidak masalah.

Sering saya baca keluhan teman-teman FB atau blog yang tahu foto kreasinya sudah menjadi “katalog produk” orang lain. Tanpa seijin sang pemilik tentunya. Kesal…itulah yang kita rasakan. Susah payah kita membuat, tau-tau diklaim orang lain.

Tapi tahukah teman-teman, bahwa itu adalah tanda… karya kita bagus dan punya pengagum/fans  ^^d  Sehingga orang lain berani mengambil risiko, mempertaruhkan reputasinya di dunia maya.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Kalau saya….
  1. Bersyukur… Alhamdulillah, karya saya banyak yang suka
  2. Memperbaiki logo yang mungkin terlalu kecil/mudah dihilangkan/ditutup oleh calon pembajak foto-foto kita.
  3. Mem-protect foto-foto kita (seperti di flickr.com atau web-web tertentu), sehingga tidak bisa dicopaz. Tapi saya belum tau caranya nih....
  4. Terus menciptakan kreasi-kreasi baru.
Lhoo?? Kok tidak ada poin M.E.L.A.B.R.A.K ?? Baik secara langsung maupun tidak langsung (lewat milis atau grup yang kita ikuti).

Ya, perbuatan orang itu memang tidak terpuji dan tidak bertanggungjawab. Karena telah mengklaim sesuatu yang bukan kreasinya sendiri. Dan secara tidak sadar, dia telah melakukan penipuan terhadap konsumen. Produk yang mereka tawarkan, tidak sama dengan yang di terima konsumen. Namanya handmade, tidak mungkin sama kan, meskipun dia berusaha membuat semirip mungkin. Akhirnya, antara foto dan produk yang dikirim…lain! Ya kalau lebih bagus, kalau lebih jelek?! Kan namanya menipu.

Mari kita tambahkan saja poin ke-4 dengan “berterimakasih kepada si pembajak”…. Lhah?? abnormal  nih! Mungkin seperti itu pikiran teman-teman.
  1. Terimakasih sudah menyukai kreasi saya
  2. Terimakasih sudah mempromosikan kreasi saya dengan suka rela
  3. Terimakasih sudah membuat saya terpacu untuk menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih menarik
  4. Terimakasih sudah “mematikan bisnis anda sendiri secara perlahan-lahan”.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
-       - Terimakasih sudah menyukai kreasi saya
Itu jelas,dia pasti suka dan mengagumi karya kita.
-       - Terimakasih sudah mempromosikan kreasi saya dengan suka rela
Di mana letak promosinya? Dia kan menghilangkan identitas creator asli?! Entah bagaimana caranya, hampir selalu ada petunjuk kalau foto kita diklaim tanpa ijin. Hukum alam ternyata juga bekerja di dunia maya. Nah…lama-lama orang juga akan tau,siapa creator aslinya. Ada hubungan sebab akibat di sini. Karena si A memajang kreasi kita…si B jadi tertarik dengan foto yang di pajang si A….dst. Lalu suatu saat si B jalan-jalan antar OS, nemu OS kita…ada kreasi yang sama persis dengan yang di pajang si A. Reaksi si B pasti lain…tidak hanya sekedar window shopping, tapi juga mampir trus ngajak ngobrol si pemilik OS. Bisa jadi berlanjut ke belanja atau si B jadi punya sugesti, bahwa kreasi kita keren, buktinya si A sampai mengklaimnya.hehehe… Trus, ada kemungkinan si B juga menginformasikan ke teman lain., sehingga banyak yang penasaran. Akhirnya popularitas kita jadi naik. Coba kalau si A tidak pernah memajang foto kita di albumnya…mungkin si B waktu lewat OS kita, hanya sambil lalu…karena (mungkin) tidak ada hal yang menarik perhatiannya. Hahaha, sepertinya terlalu lebay deh. Tapi logis kan?... hehehe.
-       - Terimakasih sudah membuat saya terpacu untuk menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih menarik
Ketika kreasi-kreasi kita di klaim, pikiran terbaik yang harus kita tanamkan adalah kreasi apa lagi yang bisa saya buat…lebih baik dari yang sudah-sudah. Buat se-orisinil dan seunik mungkin. Terus membuat…sehingga di pembajak keteteran sendiri.
-       - Terimakasih sudah “mematikan bisnis anda sendiri secara perlahan-lahan”.
Dunia maya tidak jauh beda dengan dunia nyata. Informasi atau gosip apapun cepat menyebar. Termasuk bila ada seseorang yang telah melakukan copaz untuk di klaim sendiri. Teman-teman di dunia maya juga akan saling memberitahu dan memperingatkan bila ada indikasi kecurangan/ketidakjujuran. Bila hal itu terjadi, si peng-copaz sudah menyandang citra buruk tanpa dia sadari, sehingga teman-teman lain akan berhati-hati terhadapnya. Meskipun dia mengganti nama identitas…tapi selalu saja ada yang tau dan menginformasikan ke khalayak, bahwa dia oknum yang sama ( saya sudah beberapa kali mengetahui seseorang yang sudah di “blacklist” karena suka ngopaz foto untuk di klaim kreasi sendiri, mengganti akunnya. Tapi entah bagaimana, saya/teman lain bisa secara tidak sengaja menemukan profil dia dengan nama baru. Hal ini membuktikan..bahwa sebenarnya dunia maya ini hanya seluas daun kelor.hahaha). Seperti itu kan mematikan langkahnya sendiri….mana ada yang mau membeli kreasinya, kecuali orang yang tidak tahu trackrecord-nya.  Jadi berkurang kan rival kita??

Di balik sebuah kasus yang tidak menyenangkan, kadang-kadang ada keuntungan immateriil yang tidak kita sadari. Dan di balik keuntungan instan, kadang-kadang ada kerugian jangka panjang yang harus di bayar. Kita secara nyata dirugikan oleh peng’klaim’ foto kita, tapi ada sisi positifnya, yaitu popularitas dan eksistensi. Semua itu tidak bisa kita beli dengan uang. Sebaliknya, si peng’klaim’ yang tidak mau repot, memajang foto kita sebagai kreasinya…hanya akan merasakan keuntungan sesaat. Setelah itu dia harus membayar kerugian-kerugian immateriil yang tidak dia pikirkan sebelumnya.

Mungkin pemikiran saya ini kurang nyambung dengan teman-teman. Tapi sekali lagi…itu sah-sah saja.  Yang pasti, semakin banyak yang mengklaim karya kita, semakin membuktikan eksistensi kita! Salam kreatif... :))

Komentar

  1. setuju bangeeeeeeet mbak :) :) :)
    Kalo menurutku,buat apa cape2 marah2 ke si pembajak (sawah kaliii hihi), soale kan ga ketemu langsung. buang2 energi aja. lebih baik energi kita buat bikin karya2 baru ajah :D :D

    segala sesuatu kita ambil positifnya aja ya mbak :) :)

    BalasHapus
  2. setujuuuuuuuuuuuuuuu...
    foto di copas itu ada positif negatifnya buat kita. tapi emang perlahan2 membunuh si tukang copasnya. :)

    BalasHapus
  3. I am with you mbak ^^
    suka banget ama bahasan ini *6 thumbs up*
    (pinjem thumbs nya mak Tiwi ama Linda hehe)
    always try to think positively (^^)

    BalasHapus
  4. all : waah... yang komen para korban... hehehe. Tq dah mampir ^^

    BalasHapus
  5. hmmm... copas men-copas... ga banget deeh... hehe ga gentle ya de... hadooh... gregetan emang... apalagi aq pernh dituduh men-copas... kontan aq mencak2 yaa... sabraaaaaaaa...^^

    BalasHapus
  6. mba.. boleh ijin share di fanpage ga??

    BalasHapus
  7. setuju banget mba prapti... :D

    BalasHapus
  8. Ndandut : boleh banget mba.... silakan... :D

    BalasHapus
  9. Mochie : asiik...dpt pendukung lagi... $)

    BalasHapus
  10. meelophe : tenang aja mbak...
    mengcopas berarti dia emang gak mampu bikin karya yang lebih bagus dari mbak...
    :)

    BalasHapus
  11. ikut nimbrung....
    betullllll
    pencopazzz = pemalas

    BalasHapus
  12. wah keren nih mba tulisannya... aku sendiri sih belum pernah liat hasil karyaku lewat foto2ku dibajak orang... tapinya... sepertinya produkku ada yg copi... salah seorang teman yg bilang ke saya... kaget juga sih... saya pikir wedding card/kartu undangan pernikahan handmade milik saya jarang ada dan saya pikir cuma saya yg bikin dengan ide orisinil saya sendiri (idenya biasanya dari internet lalu modifikasi sendiri, atau asli ide sendiri)ternyata ada yg bikin persis sama (kata teman)... mudah2an aja sih dy ga plagiat sama banget produk saya :)

    mampir2 blogku ya mba,,, lihat2 koleksi wedding card handmadeku :)

    BalasHapus
  13. wah mbak bukan cuma kreasi flanel/craft, kebaya pun juga gitu.. pernah ada org yang memfoto kebaya karya teman saya lalu foto trsebut dipakai untuk seminar dia dan dia klaim itu hasil karya dia.. ckckck..

    BalasHapus
  14. waa...kalo itu nekat dan tebal muka mbak... @_@

    BalasHapus
  15. ukhtiy.. ana ijin copas ya... tetep mengemban amanah ilmiah insya Allah... ^^ jazaakillah khoir...

    BalasHapus
  16. silakan umi.. jazakillah sudah mampir :))

    BalasHapus
  17. waduh,,saya sedang belajar flanel (baru mencoba),, tp ga bs copas ternyata..hahahaaa

    BalasHapus
  18. ummu umair : silakan.. :)
    anonim : hahahaha, kan tinggal klik kanan, copy... ^^d

    BalasHapus
  19. kereen...slalu tmbh ilmu tiap bc artikel2 pyn...tp jjr mb,dr artikel inilh q rau tau istilh copaz tu apa,,,hehe katrok abizzz....

    BalasHapus
  20. Thanks buat pencerahannya mba, kadang kita memang suka sebal dan emosi kalo karya kita dibajak orang lain..

    BalasHapus

Posting Komentar